Odoo merupakan salah satu software open ERP yang sudah cukup dikenal diseluruh dunia. Perkebanganya dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang pesat. Hampir semua sektor industri telah mengunakan platform ini, mulai dari yang sekala menengah hingga besar, seperti; Manufacture, Banking, Internet Service Provider, Property, Education, Hospital Information System, dll. Keunggulan dibanding pesaingnya membuat Odoo semakin dicari dan diminati. Terutama dalam ruang lingkup modularitas yang sudah cukup lengkap untuk operasi bisnis dan biaya pengembangan yang masih affordable.
Mari kita berkenalan degan Odoo dimulai dari sejarah perkembangannya dari tahun ke tahun. Odoo, sebelumnya dikenal sebagai OpenERP dan TinyERP, adalah perangkat lunak ERP (Enterprise Resource Planning) yang berbasis open-source. Sejarah perkembangan Odoo bisa dibagi dalam beberapa fase utama:
1. Pendiri dan Awal Mula (2002-2004):
2002: Fabien Pinckaers, seorang pengusaha Belgia, mendirikan Tiny SPRL dan merilis TinyERP versi pertama. Tujuannya adalah menyediakan sistem ERP yang mudah digunakan dan dapat diakses oleh bisnis kecil dan menengah.
2004: Versi 2 dari TinyERP dirilis, memperkenalkan beberapa modul baru yang memperluas fungsionalitas sistem.
2002: Fabien Pinckaers, seorang pengusaha Belgia, mendirikan Tiny SPRL dan merilis TinyERP versi pertama. Tujuannya adalah menyediakan sistem ERP yang mudah digunakan dan dapat diakses oleh bisnis kecil dan menengah.
2002: Fabien Pinckaers, seorang pengusaha Belgia, mendirikan Tiny SPRL dan merilis TinyERP versi pertama. Tujuannya adalah menyediakan sistem ERP yang mudah digunakan dan dapat diakses oleh bisnis kecil dan menengah.
2004: Versi 2 dari TinyERP dirilis, memperkenalkan beberapa modul baru yang memperluas fungsionalitas sistem.
2004: Versi 2 dari TinyERP dirilis, memperkenalkan beberapa modul baru yang memperluas fungsionalitas sistem.
2. Rebranding menjadi OpenERP (2005-2013):
2005: TinyERP berkembang pesat dengan komunitas pengguna yang mulai terbentuk. Versi 3 dirilis dengan banyak peningkatan.
2009: TinyERP di-rebranding menjadi OpenERP untuk mencerminkan fokus yang lebih luas dan ambisi perusahaan untuk menjadi solusi ERP open-source terdepan. Perusahaan ini terus berkembang dengan dukungan komunitas dan pengembangan modul yang lebih banyak.
2010-2013: OpenERP merilis beberapa versi besar (versi 6 dan 7) yang semakin menyempurnakan fitur-fitur ERP dan memperkenalkan antarmuka pengguna yang lebih ramah.
3. Transformasi menjadi Odoo (2014-sekarang):
2014: OpenERP berubah nama menjadi Odoo. Nama baru ini mencerminkan ekspansi platform yang melampaui ERP tradisional dan mencakup aplikasi bisnis lainnya seperti e-commerce, POS (Point of Sale), dan manajemen proyek. Odoo 8 dirilis dengan penambahan modul e-commerce dan CMS (Content Management System).
2015-2019: Odoo terus mengembangkan fitur-fitur baru dan memperbaiki modul yang ada. Odoo 9 memperkenalkan aplikasi Odoo Community Association (OCA) dan Odoo Enterprise. Odoo 10 hingga Odoo 12 membawa peningkatan pada modul CRM, akuntansi, dan inventaris.
2020-2023: Versi terbaru seperti Odoo 13 hingga Odoo 16 menambahkan fitur AI, meningkatkan performa, dan memperluas integrasi dengan aplikasi pihak ketiga. Odoo juga memperkenalkan Odoo.sh, platform hosting berbasis cloud untuk pengembangan dan penerapan Odoo.
4. Komunitas dan Ekosistem:
Odoo memiliki komunitas global yang aktif, dengan banyak pengembang, pengguna, dan mitra yang berkontribusi pada pengembangan dan penyebaran perangkat lunak ini.
Odoo Experience, acara tahunan yang diadakan oleh Odoo, menjadi ajang untuk peluncuran versi baru, berbagi pengetahuan, dan diskusi tentang masa depan platform.