Mengenal SCM Melalui Kasus Walmart
Studi Kasus SCM di Walmart
18 Juli, 2024 oleh
Mengenal SCM Melalui Kasus Walmart
Ema Kharisma
| No comments yet

Supply Chain Management (SCM) adalah manajemen aliran barang dan jasa, mencakup semua proses yang mengubah bahan mentah menjadi produk akhir. SCM melibatkan perencanaan dan pengelolaan semua aktivitas yang terlibat dalam sumber, pengadaan, konversi, dan semua kegiatan manajemen logistik. Ini juga mencakup koordinasi dan kolaborasi dengan mitra saluran, yang dapat berupa pemasok, perantara, penyedia layanan pihak ketiga, dan pelanggan. Inti dari SCM adalah memaksimalkan efisiensi dan produktivitas, serta meminimalkan biaya dan waktusiklus, untuk memberikan nilai maksimal kepada konsumen akhir.
Untuk memahami lebih dalam tentang SCM, pada artikel kali ini akan diberikan cntoh studi kasus SCM di perusahaan ritel terbesar didunia, Warmart dalam menggunakan SCM untuk meningkatkan efisiensi. Mari kita simak bahasannya.


Latar Belakang:
Walmart adalah salah satu peritel terbesar di dunia. Untuk mempertahankan posisinya dan terus berkembang, Wa lma rt telah mengadopsi berbagai strategi Supply Chain Management (SCM) untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya.

Tantangan:
Sebelum menerapkan strategi SCM yang lebih canggih, Walmart menghadapi tantangan seperti:

1. Stok yang tidak seimbang, baik kelebihan maupun kekurangan.
2. Waktu pengiriman yang lama.
3. Biaya logistik yang tinggi.

Pendekatan SCM:
Walmart mengadopsi beberapa strategi SCM berikut untuk mengatasi tantangan ini:

1. Sistem Informasi yang Terintegrasi:
• Walmart mengembangkan sistem informasi yang memungkinkan visibilitas waktu nyata (real-time) dari inventaris di seluruh rantai pasokan.
• Sistem ini juga menghubungkan pemasok secara langsung dengan pusat distribusi dan toko Walmart.
2. Pengelolaan Hubungan dengan Pemasok:
• Walmart membangun hubungan yang erat dengan pemasoknya melalui program Vendor Managed Inventory (VMI), di mana pemasok bertanggung jawab untuk mengelola inventaris di gudang Walmart.
• Kolaborasi ini membantu dalam mengurangi biaya penyimpanan dan menghindari kehabisan stok.
3. Efisiensi Logistik:
• Walmart mengoptimalkan rute pengiriman dan mengimplementasikan teknologi pengiriman otomatis untuk mempercepat proses distribusi.
• Dengan menggunakan pusat distribusi regional, Walmart dapat mengurangi jarak pengiriman dan biaya transportasi.
4. Cross Docking:
• Barang yang tiba di pusat distribusi segera dipindahkan ke truk pengiriman tanpa harus disimpan dalam gudang. Ini mengurangi biaya penyimpanan dan mempercepat pengiriman ke toko.

Hasil:

• Pengurangan Biaya: Biaya logistik Walmart turun secara signifikan karena pengurangan biaya penyimpanan dan transportasi.
• Peningkatan Efisiensi: Waktu pengiriman berkurang, memastikan bahwa produk tersedia tepat waktu di rak-rak toko.
• Peningkatan Kepuasan Pelanggan: Ketersediaan produk yang lebih baik dan harga yang lebih rendah meningkatkan kepuasan pelanggan.
• Pengendalian Inventaris yang Lebih Baik: Dengan visibilitas real-time, Walmart mampu mengelola inventaris dengan lebih efisien, mengurangi kelebihan stok dan menghindari kehabisan stok.

Kesimpulan:
Melalui implementasi strategi SCM yang efektif, Walmart berhasil meningkatkan efisiensi operasional, menurunkan biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Ini menunjukkan bagaimana SCM yang baik dapat  memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan dalam industri ritel.
di dalam Bisnis
Mengenal SCM Melalui Kasus Walmart
Ema Kharisma 18 Juli, 2024
Share this post
Arsip
Masuk to leave a comment